Pada tanggal 27 November 2023, Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0), sebuah lembaga pemerintah di bawah naungan Kementrian Industri, menggelar Acara AI&E PIDI 4.0 yang mencakup seminar, diskusi panel, dan kompetisi teknologi 4.0. Acara ini menjadi wahana penting bagi para pelaku industri dan penggiat teknologi di Indonesia untuk memperoleh informasi terkini seputar perkembangan teknologi 4.0 dalam dunia industri. Lebih dari sekadar menyajikan presentasi dan wawasan, acara ini juga dirancang untuk mempertemukan orang-orang dengan minat yang sama, menciptakan ruang diskusi yang memungkinkan pertukaran ide, pemecahan masalah bersama, dan berbagi pengalaman terkait dengan teknologi 4.0. Dengan fokus pada penerapan teknologi-teknologi mutakhir di industri Indonesia, AI&E PIDI 4.0 bertujuan untuk menyatukan visi dan merumuskan alternatif solusi guna mendukung pengembangan teknologi 4.0 di negeri ini. Sebagai inisiatif pemerintah, acara ini menjadi bagian integral dari upaya bersama untuk mendorong kemajuan dan inovasi dalam sektor industri demi meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.
Acara ini dibuka oleh kehadiran dua pembicara yang sangat berkompeten, yaitu Dr. Eng. Aam Muharam, M.T. dan Prof. Dr. Ir. M. Faiz Syuaib, M.Agr. Kedua pembicara ini membahas topik yang sangat relevan, yakni kebijakan dan potensi mobil listrik di Indonesia. Selain itu, mereka juga membahas sejauh mana dunia pendidikan dapat dan siap mendukung kemajuan teknologi 4.0. Diskusi yang mereka bawakan tidak hanya memberikan wawasan mendalam mengenai perkembangan terkini, namun juga menyoroti peran penting dunia pendidikan sebagai pendukung kemajuan teknologi 4.0 yang lebih baik. Dengan hadirnya pemikiran-pemikiran cemerlang dari para pembicara tersebut, AI&E PIDI 4.0 menegaskan komitmen untuk mendorong kolaborasi antara sektor industri dan dunia pendidikan dalam mendukung pengembangan serta penerapan teknologi-teknologi 4.0 di industri Indonesia.
Acara AI&E PIDI 4.0 juga memperoleh kehormatan dengan kehadiran Armand Wahyudi Hartono, perwakilan dari Bank Central Asia (BCA). Sebagai praktisi di industri keuangan, kehadiran beliau di acara ini memberikan perspektif yang sangat berharga mengenai perkembangan teknologi dari sudut pandang praktisi. Dalam penyampaiannya, Beliau membagikan pengalaman BCA dalam mengimplementasikan teknologi 4.0, khususnya dalam menggunakan kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan Application Programming Interfaces (APIs) dalam operasional sehari-hari. Beliau menjelaskan bagaimana penerapan teknologi tersebut telah membantu meningkatkan efisiensi operasional, memberikan pengalaman yang lebih baik bagi nasabah, dan merangsang inovasi di sektor perbankan. Pengalaman langsung dari lapangan yang disampaikan tidak hanya memberikan wawasan praktis, tetapi juga memperkaya dialog antara pelaku industri, akademisi, dan praktisi dalam upaya bersama memahami dan merespon perubahan teknologi 4.0 di dunia industri Indonesia.
Keberhasilan langkah-langkah transformasi digital yang dilakukan oleh BCA di bidang teknologi ini terbukti cukup mengesankan, dan hasilnya diakui oleh industri. Upaya BCA dalam menghadapi era industri 4.0 telah membuahkan hasil positif, seperti kemenangan BCA yang berhasil memperoleh dua medali emas dari Indonesian Quality and Productivity Convention (IQCC). Kemenangan ini tidak hanya mencerminkan dedikasi BCA dalam menghadirkan solusi teknologi terbaik, tetapi juga menegaskan posisi BCA sebagai pelopor dalam penerapan inovasi teknologi di sektor perbankan.
Tidak hanya diwarnai kehadiran praktisi dari sektor keuangan, Acara AI&E PIDI 4.0 turut diperkaya dengan kontribusi Hedi Santoso, perwakilan praktisi dari Schneider Electric Indonesia. Dalam paparannya, Hedi menggambarkan peran Schneider Electric dalam mendukung perusahaan menerapkan energi berkelanjutan. Hedi secara rinci membahas bagaimana perusahaan tersebut telah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengakselerasi efisiensi dan dekarbonisasi, menciptakan formula yang kuat: “AI is accelerating efficiency and decarbonization,” yang mengartikan bahwa penggabungan digital dan energi listrik menjadi kunci keberlanjutan. Dengan memberikan wawasan mendalam mengenai penerapan kecerdasan buatan di konteks industri, Hedi Santoso tidak hanya menyajikan informasi yang bernilai tetapi juga memperkuat pemahaman tentang kontribusi teknologi dalam mencapai tujuan berkelanjutan di sektor industri Indonesia.
Acara AI&E PIDI 4.0 ditutup dengan kehadiran dua narasumber terkemuka, Fathan Goenandar dari PT. NEC Indonesia dan Prof. Jol Stoffers, Ph.D., Professor of Employability dari Zuyd University of Applied Sciences. Sebagai perwakilan dari PT. NEC Indonesia, Fathan Goenandar menghadirkan penutup yang menarik dengan menjelaskan System Invariant Analysis Technology (SIAT) serta penerapannya dalam Teknologi Analisis Bebas Model, khususnya pada proses Injection Molding. Presentasinya memberikan wawasan mendalam tentang teknologi mutakhir dan aplikasinya dalam industri. Sementara itu, Prof. Jol Stoffers, Ph.D., melanjutkan penutupan acara dengan presentasi yang memaparkan aspek-aspek kunci terkait dengan economy 4.0, budaya organisasi, kepemimpinan, serta dampaknya terhadap karyawan dan keterampilan yang mendukung keterampilan kerja (employability).
Seiring dengan berlangsungnya rangkaian seminar dan diskusi panel pada Acara AI&E PIDI 4.0, pada hari yang sama, dilaksanakan pula kompetisi yang tak kalah menarik, yaitu PIDI InovaTech Recognition 2023 dan PIDI InovaTech Applied Research 2023. Kompetisi ini menawarkan panggung bagi para inovator dalam tiga tema besar: Engineering Design, Artificial Intelligence, dan The Role of Innovation Enhancement. Dengan menyasar dua segmen peserta yang berbeda, PIDI InovaTech Recognition 2023 secara khusus diperuntukkan bagi perusahaan, sementara PIDI InovaTech Applied Research 2023 membuka kesempatan bagi peneliti, dosen, dan mahasiswa untuk berpartisipasi. Kegiatan ini sukses menarik perhatian, dengan total 43 presenter yang menyumbangkan ide dan inovasi mereka, didukung oleh 6 narasumber seminar.
Diantara 3 tema besar yang ada dalam kompetisi PIDI InovaTech Recognition 2023 dan PIDI InovaTech Applied Research 2023, Engineering Design merupakan tema yang memiliki tujuan mendorong perusahaan untuk menciptakan solusi teknologi yang inovatif dan efektif. Dalam kategori ini, QCC Alpha CPC meraih posisi pertama dengan presentasi berjudul “Cash Processing Center 4.0”, sementara QCC Breakthrough meraih tempat kedua dengan presentasi “EDC End to End Process Transformation”. Hasil ini menegaskan komitmen para peserta dalam merancang solusi teknologi terdepan yang dapat memajukan sektor industri.
Tema kedua, Artificial Intelligence, berhasil merangsang pengembangan kecerdasan buatan dalam industri. Terdapat dua tim yang berhasil memenangkan kategori ini, yaitu ASCO Team dengan presentasi “BCA Automatic Teller Machine 4.0 Through Machine Intelligence” dan QCC Accelerator dengan presentasi “Sentralisasi Produksi Kartu Debit Berteknologi Cloud dengan Menggunakan Kecerdasan Buatan dan Otomatisasi QC”. Kehadiran penuh inovasi dari kedua tim ini memberikan gambaran tentang potensi besar kecerdasan buatan untuk transformasi industri.
The Role of IT of Innovation Enhancement menjadi tema yang tak kalah menarik, mengundang peserta untuk menciptakan inovasi yang memperkuat peran teknologi dalam peningkatan efisiensi dan daya saing. THE SAMAN memenangkan posisi pertama dengan presentasi berjudul “One Stop Reconciliation: Solusi Cepat dan Tuntas Keluhan Nasabah BCA”, sementara juara kedua diraih oleh Komodo Shuttle dengan presentasi “Total Productive Maintenance (TPM) in Car Rental Services via Industry 4.0 Technologies”. Kemenangan ini memperlihatkan ketangguhan peserta dalam menciptakan solusi inovatif yang dapat memperkaya peran teknologi dalam dunia bisnis.
PIDI InovaTech Recognition 2023 sukses menyajikan persaingan sengit dalam tiga tema besar: Engineering Design, Artificial Intelligence, dan The Role of IT of Innovation Enhancement. Kemenangan para peserta kompetisi menggambarkan komitmen dunia industri dalam menghadirkan solusi teknologi terdepan dan memajukan industri ke arah yang lebih cerdas dan efektif. PIDI InovaTech Recognition dan PIDI InovaTech Applied Research 2023 bukan hanya sebuah ajang kompetisi, tetapi juga cermin semangat kolaborasi dan inovasi, memberikan inspirasi bagi semua peserta untuk terus mengejar inovasi, memperkaya peran teknologi, dan membawa industri menuju masa depan yang lebih cemerlang.
Berikut adalah video rangkuman Acara AI&E PIDI 4.0
VIDEO HIGHLIGHT AI&E PIDI 4.0